Jumat, 11 Mei 2012

Trip Wisata Pulau Pari - Kepulauan Seribu - Jakarta


Seharusnya kami berangkat jum’at pagi dan kami akan punya kesempatan 3 hari 2 malam berlibur di Pulau Pari – Kepulauan Seribu – Jakarta, tapi ternyata pak bos masih di Jakarta sampai jum’at sore, jadilah kami hanya punya kesempatan 2 hari 1 malam saja, walaupun berkurang sehari, tapi tetap tidak berkurang artinya.

Dermaga Kali Adem - Muara Angke 
Bersiap berangkat ke Pulau Pari
Sabtu pagi, kami harus tiba pagi-pagi sekali di Dermaga Kali Adem – Muara Angke agar dapat menyebrang ke Kepulauan Seribu, kapal boat yang akan menyebrang berangkat pagi sekitar jam 06.30 pagi, maka sebelum jam tersebut kami sudah harus di lokasi penyebrangan atau akan kehabisan tiket atau juga kesiangan dan tidak dapat menyebrang ke Pulau Pari. Sebelum menyebrang, kami menyempatkan dulu sarapan pagi di sekitar Muara Angke, ada beberapabakul nasi yang sudah standby pagi-pagi sekali dan kami mendapatkan sarapan pagi dengan harga yang sangat murah untuk ukuran jakarta.

Dermaga Kali Adem adalah dermaga yang baru dioperasikan untuk keperluan angkutan penumpang penduduk dan wisatawan ke Kepulauan Seribu, di sini terdapat kapal boat cepat yang mengantar pulang pergi ke Kepulauan Seribu, sebelum dermaga ini jadi, para backpacker biasanya menyebrang ke Kepulauan Seribu menggunakan kapal nelayan yang disewa.

Perjalanan dari Dermaga Kali Adem menuju Pulau Pari ditempuh sekitar 40 menit sampai dengan 1 jam-an bergantung cuaca, di dermaga ini memang sudah disediakan kapal boat angkutan penumpang, jarak tempuhnya lumayan cepat, jika anda tidak terbiasa naik kapal atau mual karenanya, saya menyarankan anda memilih di tempat duduk bagian belakang yang lebih tenang, karena di bagian depan goncangan kapal karena ombak akan lebih terasa, harga tiketnya Rp. 26.000,-.

Pulau Pari adalah salah satu pulau di Kepualauan Seribu yang memang sudah terkenal sebagai destinasi wisata di daerah jakarta, di antara sekian banyak pulau tujuan wisata di Kepulauan Seribu, Pulau Pari terbilang baru dikembangkan, belum banyak fasilitas wisata pantai yang ada disini, tidak seperti di Pulau Pramuka, Untung Jawa, Sepa dan Tidung yang memang sudah lebih terkenal sebelumnya, di Pulau Pari bahkan belum ada banana boat, dan karena itu suasananya terlihat lebih alami. Pulau pari berpenduduk sekitar 350 KK, dan menurut informasi warga sekitar tanah Pulau Pari masih dalam status sengketa, karena itu pengembang wisata pantai tidak memilih berinvestasi di pulau tersebut, ada konsekwensi positif dan negatif dari kondisi sengketa tersebut,  satu sisi pengembangan wisata pantai di Pulau Pari menjadi lamban, tapi di sisi lain, hal ini menyebabkan warga Pulau Pari berswadaya untuk memajukan pariwista di pulau tersebut, yang artinya kesadaran untuk mandiri dan menjadikan Pulau Pari sebagai destinasi pariwisata benar-benar berangkat dari dalam pikiran dan sanubari penduduk setempat, dan menurutku tak ada yang lebih baik dari pada bergotong royong sesama warga untuk memajukan lingkungan mereka. Dan mereka memang benar-benar sadar dan mengkonsolidasikan diri untuk membangun Pulau Pari sebagai destinasi wisata di Kepulauan Seribu bersaing dengan pulau-pulau di sekitarnya yang sudah lebih dulu berbenah.

Kami tiba di Pulau Pari sekitar sekitar jam 08.00 pagi – maklum di Kali Adem sempat delay pemberangkatannya, yang harus kami kerjakan pertama kali adalah mencari rumah singgah(homestay) tempat kami bermalam di Pulau Pari, rata-rata harga sewa homestay di Pulau Pari berkisar antara 300 ribu sampai dengan 450 ribu untuk satu malam, tapi betapa beruntungnya kami mendapatkan homestay dengan hanya 150 ribu untuk semalam, walaupun kami harus tau diri bahwa homestay yang kami tinggali memang tidak sebanding dengan yang harga 450 ribu, tapi cukup lah untuk sekedar beristirahat di malam hari kami menginap.

Begadang semalaman sebelum kami berangkat ke sini memang terasa melelahkan, dan jadilah kami semua tertidur begitu kami dapat homestay di Pualu Pari, kami bangun sekitar jam 13.30 siang untuk memulai aktivitas berlibur di Pulau Pari, ada beberapa titik tujuan di Pulau Pari, ada pantai Pasir Perawan, ada bukit matahari terbit, ada juga spot snorkling, tujuan pertama kami adalah pantai Pasir Perawan. Swadaya warga di Pulau Pari menarik biaya kebersihan Rp. 2.000,- untuk  keperluan menjaga kebersihan pantai Pasir Perawan, dan ongkos tersebut berlaku satu hari penuh, jadi anda tidak perlu hawatir kembali ke homestay dan kembali lagi ke Pantai Pasri Perawan berulangkali, selagi di hari yang sama, anda tidak akan ditarik biaya lagi.

Perjalanan menuju spot snorkling
Pulau Pari - Kepulauann Seribu
Di pantai ini kami mengobrol dengan beberapa warga setempat yang mengurusi pantai Pasir Perawan, dan mereka kemudian menawarkan kepada kami untuk di antar ke salah satu spot snorkling di sekitar Pulau Pari. Untuk sampai ke spot snorkling tersebut kami harus menyewa perahu kayu dayung yang dikemudikan oleh warga, biaya sewanya Rp. 40.000,- per perahu, satu perahu memuat maksimal 4 orang, kami juga menyewa peralatan snorkling lengkap dengan biaya sewa Rp. 40.000,- dan jadilah kami berangkat snorkling.

Momentum Senja Sore
Pulau Pari - Kepulauan Seribu
Pemandangan bawah laut di Pulau Pari ternyata mengagumkan, biota lautnya masih terawat dan sehat, terumbu karang dan ikan-ikan yang hidup di sekitarnya juga masih banyak, dengan perahu dayung kecil yang kami tumpangi, kami bisa menjangkau beberapa spot snorkling tanpa kerepotan, dan memang benar-benar indah, kesadaran warga untuk menjaga kehidupan laut menjadikan wilayah bawah laut Pulau Pari sebagai spot-spot terumbu karang yang benar-benar indah, benar-benar pengalaman snorkling yang tidak terlupakan. Menjelang matahari terbenam kami menyudahi aktivitas snorkling dan bersiap kembali ke pulau, dalam perjalanan pulang tersebut kami menyaksikan sunset di pantai yang begitu indah, senja sore memerah yang mengagumkan, horizon kuning kemerahan, bayangan matahari terbenang yang memantul di permukan air laut, bagi anda yang menyukai wisata pantai, tentu anda akan benar-benar menikmati moment seperti ini, sebuah pengalaman yang barangkali tidak sempat di dapat bagi mereka yang terlampau sibuk dengan gemerlap kota metropolitan semacam Jakarta.

Makan malam - menu cumi pedas
Pulau Pari - Kepulauan Seribu
Setelah mandi dan bersih di homestay, kami bersiap makan malam dengan menu utama cumi-cumi, kami memang sudah memesan sebelumnya kepada salah satu warga untuk dimasakkan cumi, jadi kami tidak perlu repot memasak. Masakannya benar-benar pedas, tapi kami makan lahap sampai kenyang malam tersebut, lagi pula kami juga lapar setelah dari siang hari snorkling, nikmat sekali. Begitu kenyang apalagi kalau tidak tidur, dan kami membutuhkannya agar besok bisa bangun pagi untuk menikmati sunrise di bukit matahari terbit.

Kami bangun saat matahari baru saja terbit dan kami terburu-buru mencari tempat untuk menikmati moment tersebut, pemandangan matahari terbit di tepi pantai, memang selalu menyegarkan, menikmati hangatnya sinar mentari pagi, udara pagi yang segar, dan deburan ombak yang memantulkan bentuk matahari dan sinarnya, Kepulauan Seribu adalah surga bagi siapapun yang ingin menikmati moment indah kepulauan nusantara, jika anda tinggal di Jakarta atau kebetulah singgah di Jakarta dan cukup punya waktu, saya menyarankan untuk menyempatkan diri berlibur di Kepulauan Seribu, jangan sampai melewatkannya.
Jam 11 pagi kami sudah harus pulang, karena kapal yang akan menyebrang dari Pulau Pari ke Dermaga Kali Adem ada pada jam tersebut dan jam 15.00 sore, sehari semalam di Pulau Pari benar-benar menyenangkan, walaupun kami belum sepenuhnya puas, tapi cukup untuk mengobati rasa jenuh tinggal di Jakarta yang penuh dengan kesibukan.

Biaya Trip Pulau Pari – Kepulauan Seribu
  1. Ongkos penyebrangan Dermaga Kali Adem – Muara Angke Rp 26.000,- / orang – PP jadi Rp 52.000,-
  2. Tiket masuk pantai Pasir Perawan – Pulau Par Rp 2.000,-
  3. Sewa peralatan snorkling Rp 40.000,- / orang, meliputi : pelampung, vin dan kacamata renang.
  4. Sewa perahun kayu Rp 40.000,- / perkapal. Muat 4 orang
  5. Sewa sepada untuk keliling Pulau Pari Rp. 20.000,- / hari
  6. Sewa rumah singgah / homestay berkisar antara Rp. 250.000,- sd Rp 450.000,- per rumah muat sd 10 orang.

Foto - Foto Dokumentasi di Pulau Pari - Kepulauan Seribu

View underwater spot snorkling Pulau Pari - Kepulauan Seribu

Menikmati pemandangan bawah laut Pulau Pari - Kepulauan Seribu

Suasan sunset dan senja sore di Pulau Pari - Kepulauan Seribu

Pantai Pasir Perawan - Pulau Pari - Kepulauan Seribu

1 komentar: