Rabu, 26 Februari 2014

Goa Gong Pacitan

Goa Gong terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Donorejo, sekitar 140 km arah selatan kota Solo atau 30 km arah Barat Daya Kota Pacitan, dari Surabaya bisa ditempuh kurang lebih 7-8 jam menggunakan kendaraan pribadi Dinamakan Goa Gong karena didalamnya terdapat sebuah batu yang jika dipukul akan menimbulkan bunyi seperti Gong yang ditabuh. Perjalanan menuju goa ini relatif mudah, dengan jalanan setapak yang sudah diperbaiki dengan baik.
Jangan membayangkan keadaan goa yang gelap dan menakutkan, karena saat masuk ke mulut goa yang sejauh 300 M, pengunjung akan menikmati goa Gong ini dengan nyaman. Tidak benar-benar terang, tapi goa Gong di fasilitasi dengan cahaya lampu yang temaram di sepanjang jalan masuknya. Hal ini yang menjadikan goa Gong lain dari goa-goa yang lain di Pacitan
Banyak jalur yang dapat di tempuh dari Solo. Untuk transportasi bisa ditempuh dengan dengan sepeda motor, dengan mobil, dengan bus mini atau dengan kendaraan lain. Kalau memakai bus besar juga bisa namun jalan yang agak sempit membuat bus kurang leluasa.

Di bawah ini adalah cerita perjalanan mengunjungi Goa Gong dari salah seorang blogger, semoga ini bisa memberi Anda inspirasi untuk juga mengunjungi Goa Gong di Pacitan.

Oleh : Suciana.
Waktu itu saya pergi bersama keluarga sehabis lebaran melewati jalur Karanganyar- Jumantono-Jumapolo-Wonogiri-Pacitan. Perjalanannya cukup seru. Dari karanganyar, kami melewati Jumantono Jumapolo, jalannya berkelok-kelok. sesampai di Wonogiri pun jalannya tambah berkelok-kelok serta banyak tikungan mesra. Tikungan mesra itu maksudnya tikungan tajam. Sampailah di wilayah pacitan di daerah Punung, kemudian ada tulisan arah gua gong. Ikuti jalan tersebut. Perjalanan kira-kira membutuhkan sekitar 3 jam dari Karanganyar. Dan waktu yang di tunggu-tunggu akhirnya sampai juga di Gua Gong

Konon dinamakan gua Gong karena kalau diketuk stalaktik dan stalakmitnya berbunyi seperti  bunyi Gong. Hmm, semakin penasaran dengan gua ini. Kami sampai di area gua dan kami parkir mobil. Kami parkir di bagian bawah. Sebenarnya bisa langsung parkir di atas sambil beli tiket. Namun kami waktu itu tidak tahu. Jadi kami parkir di bawah.

Untuk menuju gua Gong dari parkiran kami jalan sebentar. kemudian membeli tiket seharga 5000 rupiah. Lalu kami menaiki tangga menuju pintu masuk Gua gong. Dalam perjalanan menuju pintu masuk kami ditawarkan buku sejarah gua gong serta tawaran untuk menyewa senter. Tarif sewa senter 5000. Tapi tak menyewapun tak apa karena penerangan di dalam gua sudah cukup.

Memasuki pintu gua sudah terlihat stalaktit dan stalakmitnya. Aku sangat penasaran. Namun pengunjung yang berjubel membuatku enggan berlama-lama di dalam gua.
Aku mengamati keindahan gua tersebut satu demi satu dan menyusurinya sampai bawah sungguh sangat indah ciptaan Allah ini. Di bawah ada beberapa sendang. Tetapi aku tak sempat mencicipi air sendang tersebut. Karena banyak pengunjung yang datang, saya serasa kehabisan oksigen. Langkahku ku percepat mengelilingi gua. Saya sudah tak kuat rasa-rasanya pengap di dalam seperti kurang oksigen. Dan akhirnya Saya bisa keluar menghirup udara. Lain halnya kalau pengunjungnya tidak berjubel mungkin saya akan betah di sana. Fasilitasnya cukuip memadai ada lampu, kipas angin, tangga yang membuat pengunjung lebih mudah ke bawah.

Lain kali saya ingin kembali lagi, sebelum saya kembali saya menyempatkan emmbeli oleh-oleh yang ada di sekitar gua gong.

Sumber : http://anasuciana.blogspot.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar