Archipelagos Link – Walapun industry pariwisata
berkembang dengan sangat cepat, dan saat ini telah menjadi bagian penting
kebijakan sebuah Negara mengingat pengaruhnya yang begitu besar terhadap devisa
dan pendapatan komunitas masyarakat, namun demikian riset yang menyeluruh
tentang pariwisata belum sejalan dengan perkembangan tersebut. Di bawah ini
beberapa riset pariwisata yang telah dilahirkan di dunia.
Oleh Teguh Amor Patria
A.Par, PGDip, MPPar
Belum banyak tulisan sengaja dibuat untuk
meninjau perkembangan riset kepariwisataan di dunia, terutama yang
dipublikasikan di Indonesia, baik yang ditulis dalam Bahasa Indonesia maupun
hasil terjemahan dari bahasa lain. Begitu juga halnya dengan jurnal, walau
sudah banyak dipublikasikan di Indonesia, tetapi belum ditemukan satu jurnal
yang membahas perkembangan riset kepariwisataan.
Berdasarkan hal itu, tulisan ini sengaja
mengangkat dinamika riset kepariwisataan di dunia. Harapannya agar dapat
menjadi dasar serta mendorong penulisan yang lebih mendalam tentang topik
serupa di masa mendatang.
Penelitian kepariwisataan baru berkembang pada
awal abad ke-20 di Eropa. Hingga tahun 1930-an, pariwisata masih dicermati dan
dikaji melalui kacamata ilmu-ilmu tradisional lainnya yang lebih tua, lebih
berkembang, dan diakui masyarakat luas, seperti ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu
budaya, ilmu geografi, dan lain sebagainya.
Baru sejak 1940-an, pariwisata diupayakan oleh
sejumlah akademisi dan peneliti untuk diajarkan di universitas-universitas,
yang melahirkan definisi-definisi dan teori-teori kepariwisataan serta berbagai
penelitian kepariwisataan. Upaya tersebut baru membuahkan hasil di awal
milenium ini, dengan ditetapkannya pariwisata sebagai suatu keilmuan mandiri.
Dari lima literatur (textbook) yang digunakan
untuk penulisan ini, semuanya diterbitkan dalam periode waktu relatif baru,
yaitu antara 1989 hingga 2006. Hal ini disebabkan masih relatif barunya serta
masih langkanya sumber-sumber tertulis yang mengangkat tentang dinamika riset
kepariwisataan di dunia. Selain itu, data tentang dinamika riset kepariwisataan
masih sangat terbatas.
Dibandingkan dengan bahasan-bahasan lain,
seperti aspek-aspek perencanaan dan pengelolaan kepariwisataan, bahasan tentang
riset kepariwisataan masih sangat kecil lingkupnya dalam buku-buku teks tentang
kepariwisataan. Perbedaan tahun penerbitan buku-buku yang digunakan untuk
tulisan ini tidak mencerminkan perkembangan riset kepariwisataan secara
kronologis. Masing-masing buku menjelaskan periode waktu dan bahasan tentang
riset kepariwisataan masing-masing.
1. Tahun 1989 (Tourism
Development-Second Edition (Pearce, Addison Wesley Longman Limited)
Beberapa point penting dari buku ini adalah:
- Pariwisata semakin berkembang menjadi sebuah
topik penelitian bagi para peneliti dari berbagai disiplin ilmu selama dua
puluh tahun terakhir (1970-an dan 1980-an), namun belum diterima secara luas
sebagai sebuah ilmu tersendiri. Pariwisata dipandang sebagai sebuah topik yang
merupakan bagian dari ilmu geografi, ekonomi, manajemen, sosiologi,
antropologi, dan lain-lain.
- Pearce (1979) mengidentifikasi enam area
sebagai topik penelitian pariwisata dari ilmu geografi, yaitu pola spasial
sediaan (supply spatial pattern), pola spasial permintaan (demand spatial
pattern), geografi resor (resort geography), analisis pergerakan dan alur
wisatawan (tourist movement and flow analysis), dampak pariwisata (tourism
impacts), dan model kawasan wisatawan (tourist destination model). Di
tahun-tahun berikutnya (awal 1980-an), muncul topik-topik lebih variatif di
sejumlah negara di dunia.
- Dalam ilmu ekonomi, manajemen, dan pemasaran,
penelitian yang berhubungan dengan kepariwisataan muncul lebih awal dibanding
yang terjadi dalam ilmu geografi (1970-an), namun dalam dekade berikut
kemunculannya tidak menunjukkan perubahan signifikan. Kontribusi terhadap
penelitian kepariwisataan dari sisi ekonomi dilakukan oleh Gray (1982), yang
mengangkat topik pengukuran, analisis biaya-manfaat, alokasi sumber daya, dan
pemanfaatan barang-barang publik dalam pengembangan kepariwisataan.
- Dalam sosiologi kepariwisataan, Cohen (1984)
mengidentifikasi delapan pandangan sosiologis terhadap pariwisata, yaitu
pariwisata sebagai sebuah bidang jasa yang dikomersialkan, perjalanan yang
didemokratisasikan, sebuah bentuk kegiatan waktu luang yang modern, sebuah variasi
modern dari ziarah tradisional, sebuah pengungkapan tema-tema kebudayaan dasar,
sebuah proses bersifat akulturatif, sebuah bentuk dari hubungan-hubungan etnis,
dan sebuah bentuk neokolonisasi.
Cohen juga membagi empat isu prinsip, yaitu
wisatawan, hubungan antara wisatawan dan penduduk lokal, struktur dan
pemfungsian sistem kepariwisataan, dan konsekuensi pariwisata. Menurut Graburn
(1983), para ahli antropologi telah berfokus pada studi tentang dampak-dampak
pariwisata terhadap penduduk lokal dan juga terhadap studi tentamg wisatawan
itu sendiri.
- Dari semua penelitian di tahun 1970-an dan 1980-an, topik mengenai dampak pariwisata terhadap berbagai aspek sesuai latar belakang peneliti adalah yang paling banyak muncul.
2. Tahun 1995 (Tourism Analysis-A Handbook (Smith, Addison Wesley Longman Limited)
Sama seperti buku pertama, buku ini juga diterbitkan di Inggris. Dalam salah satu sub-bab-nya, buku ini membahas sedikit tentang riset kepariwisataan, dengan beberapa point sebagai berikut:
- Melihat riset pariwisata melalui berbagai perspektif, yaituhuman experience, social behavior, geographic phenomenon, resources, business, industry, dan intellectual debate.
- Dari semua penelitian di tahun 1970-an dan 1980-an, topik mengenai dampak pariwisata terhadap berbagai aspek sesuai latar belakang peneliti adalah yang paling banyak muncul.
2. Tahun 1995 (Tourism Analysis-A Handbook (Smith, Addison Wesley Longman Limited)
Sama seperti buku pertama, buku ini juga diterbitkan di Inggris. Dalam salah satu sub-bab-nya, buku ini membahas sedikit tentang riset kepariwisataan, dengan beberapa point sebagai berikut:
- Melihat riset pariwisata melalui berbagai perspektif, yaituhuman experience, social behavior, geographic phenomenon, resources, business, industry, dan intellectual debate.
- Melihat isu-isu kontemporer dalam riset
kepariwisataan.
- Meninjau tantangan-tantangan dalam riset
kepariwisataan, seperti kurangnya pengukuran yang dapat dipercaya untuk
menjelaskan ukuran dan dampak pariwisata, keberagaman industri pariwisata
sehingga menimbulkan pertanyaan apakah pariwisata merupakan sebuah industri
tersendiri atau gabungan atas industri-industri terkait, kompleksitas spasial
dan wilayah, dan tingginya tingkat fragmentasi.
3. Tahun 2004 (Tourism
Management–3rd Edition (Leiper, Pearson Education Australia)
Buku yang diterbitkan di Australia ini ditulis oleh Leiper, salah satu penulis ternama di bidang kepariwisataan yang terkenal dengan model Sistem Pariwisata dari sisi spasial-nya. Buku ini pada umumnya membahas manajemen kepariwisataan yang bersifat komprehensif. Riset kepariwisataan merupakan satu topik yang dibahas dalam salah satu sub-bab-nya, dengan point-point sebagai berikut:
Buku yang diterbitkan di Australia ini ditulis oleh Leiper, salah satu penulis ternama di bidang kepariwisataan yang terkenal dengan model Sistem Pariwisata dari sisi spasial-nya. Buku ini pada umumnya membahas manajemen kepariwisataan yang bersifat komprehensif. Riset kepariwisataan merupakan satu topik yang dibahas dalam salah satu sub-bab-nya, dengan point-point sebagai berikut:
- Riset kepariwisataan dimulai 90 tahun yang
lalu.
- Sekitar tahun 1910, Picard dan von Scullard
memerhatikan dampak ekonomi yang dihasilkan wisatawan, yang kebanyakan berasal
dari Jerman dan Inggris, di Austria dan Swis dan mulai melakukan penelitian.
- Pada 1930-an, sekelompok akademisi membentuk
tim pertama yang tertarik untuk mempelajari pariwisata dari berbagai sudut pandang,
seperti sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Belum ada studi tentang gambaran
keseluruhan, namun apabila digabungkan, penelitian-penelitian itu menghasilkan
suatu pandangan yang komprehensif dan menyeluruh.
- Tahun 1940, didasari keyakinan dan keinginan untuk menjadikan pariwisata sebagai sebuah subjek di universitas-universitas, mendorong dua profesor di Universitas Berne untuk menciptakan definisi pariwisata secara formal.
- Tahun 1940, didasari keyakinan dan keinginan untuk menjadikan pariwisata sebagai sebuah subjek di universitas-universitas, mendorong dua profesor di Universitas Berne untuk menciptakan definisi pariwisata secara formal.
- Tahun 1962, the Journal of Travel Research
diterbitkan Universitas Boulder, Colorado, AS, sebagai yang pertama dalam hal
riset berbasis statistik.
- Pada 1960-an, sebuah program edukasi dan
riset pariwisata diluncurkan di Universitas Michigan, AS, di mana Robert
McIntosh menulis teks utama pertama di tahun 1972.
- Tahun 1973, Jafar-Jafari mendirikan Annals of
Tourism Research di Universitas Wisconsin-Stout, yang menggabungkan beberapa
disiplin ilmu.
- Di awal 1970-an, Universitas Surrey di
Inggris merupakan pionir dalam program studi pariwisata. Selain itu,
universitas ini juga mempublikasikan buku teks yang berpengaruh berjudul
Tourism Management.
- Tiga jurnal yang disebut di atas, Journal of Travel Research, Annals
of Tourism Research, dan Tourism Management, saat
ini dianggap sebagai tiga riset pariwisata utama di dunia.
- Di tahun 1980-an dan 1990-an pariwisata telah menjadi tema riset dan pendidikan di banyak universitas dan kampus di seluruh dunia. Selain itu, banyak juga lembaga kursus yang menyediakan pendidikan keterampilan keterampilan.
- Di tahun 1980-an dan 1990-an pariwisata telah menjadi tema riset dan pendidikan di banyak universitas dan kampus di seluruh dunia. Selain itu, banyak juga lembaga kursus yang menyediakan pendidikan keterampilan keterampilan.
- Buku ini juga menyebutkan tentang empat
sumber bagi pembelajaran pariwisata, yaitu pengalaman seorang layperson,
pengalaman kerja, pelatihan keterampilan, dan riset dan edukasi akademis. Buku
itu juga menyebutkan karakteristik keempat sumber itu.
- Buku ini juga menyebutkan tentang tujuan
riset dan pendidikan pariwisata.
4. Tahun 2006 (Tourism
A Modern Synthesis (Page and Connell, Thomson, London)
Seperti buku ketiga di atas, buku ini juga diterbitkan di Australia dan pada umumnya membahas mengenai manajemen kepariwisataan yang bersifat komprehensif. Riset kepariwisataan merupakan satu topik yang dibahas dalam salah satu sub-bab-nya, dengan point-point sebagai berikut:
- Pariwisata kini sudah dianggap sebagai sebuah subjek studi akademik secara serius.
- Sebelum tahun 1980-an, studi pariwisata dipandang oleh banyak akademisi dan analis sebagai suatu subjek yang dangkal (superficial) dan kurang berharga, tidak seperti subjek-subjek lain seperti sejarah, ekonomi, dan politik. Pariwisata sering dianggap sebagai sebuah subjek pada tingkatan praktisi yang diajarkan untuk pada craft level.
Seperti buku ketiga di atas, buku ini juga diterbitkan di Australia dan pada umumnya membahas mengenai manajemen kepariwisataan yang bersifat komprehensif. Riset kepariwisataan merupakan satu topik yang dibahas dalam salah satu sub-bab-nya, dengan point-point sebagai berikut:
- Pariwisata kini sudah dianggap sebagai sebuah subjek studi akademik secara serius.
- Sebelum tahun 1980-an, studi pariwisata dipandang oleh banyak akademisi dan analis sebagai suatu subjek yang dangkal (superficial) dan kurang berharga, tidak seperti subjek-subjek lain seperti sejarah, ekonomi, dan politik. Pariwisata sering dianggap sebagai sebuah subjek pada tingkatan praktisi yang diajarkan untuk pada craft level.
- Pada 1990-an, hal tersebut berubah. Saat ini,
pariwisata diajarkan di banyak sekolah, kampus, politeknik, dan universitas di
seluruh dunia, dengan berbagai kualifikasi mulai darilevel sertifikat hingga
PhD, dan menjadi dewasa sebagai sebuah subyek.
- Buku-buku teks yang telah membantu
pendewasaan pariwisata saat ini kebanyakan ditulis dan diterbitkan pada tahun
1980-an hingga awal 1990-an (walau ada sejumlah kecil di tahun 1970-an dan di
awal milenium).
- Buku ini juga menyebutkan tentang Annals of
Tourism Research, Tourism Management, dan Journal of Travel Research yang
memunculkan pariwisata sebagai sebuah subjek yang serius di tingkat vokasi,
sarjana, dan pascasarjana di seluruh dunia.
- Saat ini, edukasi pariwisata dilengkapi
dengan kemajuan teknologi, seperti Travel Trade Gazette dan sumber berita kabel
seperti TravelMole (www.travelmole.com) di mana temuan-temuan riset juga
dipublikasikan. Buku-buku teks pariwisata disebutkan sebagai media penting bagi
diskusi tentang pariwisata, konsep, dan pengembangannya.
- Buku-buku teks pariwisata yang tersedia
ditulis melalui persepsi Amerika (Mathieson and Wall, 1982; Mill and Morrison,
1985; Murphy, 1985), Eropa (Foster, 1985; Cooper et al. 2005) atau Australasia
(Pearce, 1995; Hall at al, 2003) atau Asia (Hall and Page, 2000) dan
negara-negara berkembang atau masyarakat asli (Hall dan Page, 1996).
5. Tahun 2006 (Tourism
Management–Third Edition (Weaver and Lawton, 2006)
Buku ini diterbitkan di Inggris dan pada umumnya membahas tentang manajemen kepariwisataan bersifat komprehensif. Riset kepariwisataan merupakan satu topik yang dibahas dalam salah satu sub-bab dengan point-point sebagai berikut:
Buku ini diterbitkan di Inggris dan pada umumnya membahas tentang manajemen kepariwisataan bersifat komprehensif. Riset kepariwisataan merupakan satu topik yang dibahas dalam salah satu sub-bab dengan point-point sebagai berikut:
- Pada umumnya, buku ini melihat
hambatan-hambatan perkembangan pariwisata sebagai sebuah ilmu, indikasi
perkembangannya, urutan platform pariwisata, dan pendidikan tinggi.
- Hambatan-hambatan perkembangan pariwisata
mengulas tentang pariwisata yang dipandang sebagai sebuah aktifitas trivial
(dangkal), pariwisata skala besar sebagai kegiatan kekinian, pariwisata yang
dipandang sebagai studi vokasi, kurangnya definisi yang jelas dan data yang
dapat dipercaya, kurangnya teori-teori asli atau tradisi akademis yang kuat.
- Indikasi perkembangan mengulas tentang
perkembangan pariwisata dalam sektor universitas, perkembangan jumlah
jurnal-jurnal referensi.
- Urutan platform pariwisata meninjau advocacy, cautionary, adaptancy, dan knowledge-based.
- Menjelaskan bagaimana pariwisata sering
termarjinalisasi dari disiplin-disiplin lainnya di tahun 1980an, namun kini
semakin (walau belum sepenuhnya) dianggap sebagai sebuah keilmuan yang penting.
(Penulis adalah
Research Coordinator Hotel Management Department di Binus University)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar